Wednesday, December 31, 2008

Moving Out

Dipenghujung tahun 2008. 12 bulan, 52 minggu, dan 366 hari akan terlewat di belakang. Rasanya aku sudah melangkah cukup baik. Mengingat selama setahun penuh, berbagai kejadian--yang membahagikan hingga rasa pilu, semua lalu lalang berganti. Banyak kenangan, banyak juga lagu-lagu yang selalu menemani, baik dalam hati gembira maupun tangis air mata.

2008. Banyak hal yang penting pada tahun ini. Dimulai dari bulan Januari yang penuh euforia kegembiraan untuk ekskavasi pertama. Rasanya deg-deg'an dan penasaran akan seperti apa pengalaman pertama untuk penggalian. Ternyata, 6 hari yang sangat berkesan dalam hidupku, mengalami rutinitas yang sedikit menghebohkan seperti pergosipan hingga pagi buta! Hahahaa.. :D. Lalu Februari kerja jadi tour guide ke Sangiran dan memandu anak SMA. One unforgetable moment. Kebetulan ini jadi pekerjaan profesional pertama yang seharusnya bergaji tapi terlalu kepengenan jadinya dibahas di sini. Bulan berikutnya, sibuk dengan acara HIMA bantuin ngurusin acara bedah buku yang bikin naik-turun keringatan. Ada juga PIAMI di pertengahan tahun dan kembali mengatur pameran foto meski harus tepar karena sakit hati :

Waktu-waktu berikutnya, selama satu semester ini aku hanya sibuk dengan bermain, nongkrong di kampus, dan tugas. What a campus girl!

Sungguh, tahun ini semua terasa sangat baru dan agak berat untuk ku lalui. Bahkan aku sempat terseok-seok melewati hari demi hari yang ada, yang ku akui rasanya semua itu sangat berat. Very first, urusan hati macam begini. I always wish that i could turn back the time. Kalo boleh jujur, ini pertama kalinya aku menyesali semua yang pernah ku lakukan. I know, i was false then i hope i could fix it up... Yah, itu hanya sebatas pengharapan dan doa yang selalu ku panjatkan akhir-akhir ini.

Seandainya aku bisa membahagiakannya.

Merenungi semua yang telah berlalu kemaren. Tentu banyak hal yang bisa dipahami dan diperbaiki. Yang penting adalah selalu mencoba untuk positif menghadapi semua yang telah berantakan. Selalu percaya sama diri sendiri kalo bisa memperbaiki berbagai kesalahan dan belajar untuk jadi sempurna jika dunia memang membutuhkannya. Lalu, memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk semuanya. Huwaaaaah *pengen nangis!*

By the way, resolusi tahun berikutnya. Perbaikan untuk semua yang telah rusak. Perlahan-lahan kembali menata, mengambil semua serpihan yang udah hancur remuk redam itu. Nggak terlalu muluk untuk 2009. Hal yang ku inginkan, dan nampaknya jadi tujuan hidupku, adalah bahagia. Selalu bisa ketawa tanpa prasangka pada orang-orang sekitarku.

Mencoba realistis jika "koneksi itu" akan hilang perlahan terganti. Meski aku masih berharap dan berdoa pada Tuhan agar rasa itu tetap utuh.

Mari kita lalui apa yang belum kita jalani.

No comments: