Thursday, August 27, 2009

I heart to BBF :)

Sedang demam F4. Lagi? Yah, versi ketiganya F4 yang kali ini gantian diproduksi oleh Teve Korea setelah Taiwan dan Jepang. Meski sudah tiga kali dibuat dalam berbagai cerita dan beda negara namun daya tariknya masih tetap ada. Iyalah, cewek-cewek bakalan selalu suka karakter cowok ganteng. 4 pula! :D

Boys Before Flower ini dibikin beberapa episode lebih panjang dengan twist story yang dibuat berbeda. Gaya cinta segitiga yang jadi kesukaannya orang Korea dibuat lebih banyak. Namun, buatku yang udah baca Hana Yori Dango dan nonton 2 versi sebelumnya, Gun Jun Pyo/Domyoji Tsukasa/Dao Ming Tse di sini karakternya dibuat bedaaaaa jauh. Sialnya kebodohan nggak rasional yang dimiliki si Domyoji nggak tersaji dengan apik di sini. Dia kurang gila mempertahankan cintanya. Selain itu, yah cerita manis yang lucu. Lumayanlah.. hoho :P

Saturday, August 15, 2009

I draw some rough future

Pernahkah meragukan masa depanmu sendiri? Well, aku mungkin sedang meragukan hidupku sendiri. Agak parah juga karena ini berarti tidak mempercayai kemampuan diri sendiri untuk hidup. My future path has just coming more rough day after day. Maybe it's just because myself who don't wanna to move out from comfort zone.

Beberapa tahun, sejak sepenggal konversasi dengan mbak indit--terlintas kata 'comfort zone'. Aku menyukainya, tidak ingin meninggalkannya. Namun, beberapa bulan belakangan lagi pikiran-pikiran baru yang menghinggapi kayak lalat--menganggu. Sungguh itu menganggu. Itu juga jadi semacam sinyal buat bahwa aku bergerak menuju tingkat kedewasaan dari sebelumnya. Kecerdasaan emosional yang tidak ku duga bakalan datang.

Apakah ini dilema 20 tahun? Bahkan sebelum aku menuliskan angka '20' aku baru mengingat bahwa umurku sudah mencapai sana. Seharusnya ini hanya awal dari hidupku yang bisa ku lukiskan jadi jauh lebih menarik lagi dari sebelumnya.

Aku hanya tidak bisa memutuskan untuk bergerak kemana. Ada yang memberatkan langkahku; semacam ego gila-gilaan. Tetapi ada pula rasio bahwa keadaan ini pasti akan berubah, siap atau tidak. Mendadak aku mengingat kata-kataku sendiri yang ku ucapkan ketika lulus SMA. Dunia berubah, siap atau tidak. Dulu ku bilang pada diriku sendiri, aku akan kuliah dan kehilangan waktu-waktu yang sangat kekanak-kanakan seperti ketika masih sekolah.

Dari kemaren otakku yang sangat jealousy ditambah keadaan comfort zone ku ini, lalu akan kemana?

Friday, August 14, 2009

Jealousy?

Lucu, karena baru kali ini aku merasakan perasaan mengesalkan seperti ini. Kadang ku pikir diriku nggak bakalan kepikiran untuk merasa seperti ini. Tapi, thanks God, I'm a normal human. Sangatlah manusiawi merasakan perasaan semacam ini hinggap di kepala kita.

Beberapa hari belakangan ini, pikiran ini terus saja mengusik. Pengen cuci otak dengan demikian "kotora-kotoran" yang bikin penuh bisa dibuang ke tong sampah. Aku nggak tau gimana caranya untuk mengatur. Manajemen otak. Inikah yang harus ku lakuin selanjutnya.

Perasaan ini jadi sangat mengganggu karena di satu sisi aku tahu ini tidak tepat. Ibaratnya sekarang sedang menari-nari 'negative-side' lebih banyak daripada keikhlasan yang biasanya ku punya. Aku tahu, pikiran ini sangat sederhana--bahwa kesempatan itu belum ada untukku. Tapi kok...?

Sialan kan' kepikiran lagi. hahahaha

Sudahlah, banyak kesempatan mungkin memang tidak untuk kita dapatkan. Mencoba untuk tetap positif. Mungkin dengan cara seperti inilah yang bisa melecutku untuk bergerak dari comfott zone ini.