Friday, November 6, 2009

Hujan yang menggantung.

November Rain. Sungguh sebuah kalimat yang sangat familiar terucap oleh semua orang ketika Oktober berlalu. Menyiapkan sebuah payung, rain coat, kemudian bersiap dengan doping vitamin C agar tidak kena flu parah. Kami menanti sebuah November yang basah dan lembab.

Banyak orang yang bilang mereka menyukai hujan yang romantis dan melankolis. Ada pula yang suka hujan namun tidak suka basah. Kemudian orang lain menolak menyukai hujan karena badai dan penyakit yang datang. Dan aku sendiri, menatap hujan seolah bukan pertanda.

Hujan menggantung perlahan dibalik awan. Sementara aku menunggu, banyak harapan, mencoba berharap lebih, kadang terjungkal, terpeleset jauh, hingga menjadi datar. Emosi ku jelas teraduk namun tak membuatku berhenti berharap.

Thursday, November 5, 2009

Prek!

Ini masalah etis gak etis, sopan nggak sopan, masalah kamu punya etika nggak dalam kehidupan bergaul sama orang lain. Jangan nyamain dirimu dengan orang lain donk. Memang saya nggak punya hidup dan rasa capek secapek anda, tapi saya juga punya dunia yang boleh dilanggar orang lain. Apalagi orang yang nggak tau etika seperti anda. Tai!

Meski dunia saya biasa saja, meski saya nggak punya pengalaman sehebat anda, meski saya tuh cuma pembantu anda, tapi saya juga punya hidup yang tidak hina. Yang punya tata aturan hidup sendiri. *prek!