Monday, February 25, 2013

Licin

Ketika Tahun Baru Imlek tahun yang lalu, ramai sekali surat kabar memberitakan tentang resolusi di tahun ular ini. Ahli ramal angkat bicara mengenai tahun yang disimbolkan hewan licin berdarah dingin ini. Represntasi kelicikan ular ini direfleksikan pada gambaran kemungkinan tahun 2013 sebagai tahun politik yang penuh kelicikan. 

Yah. Saya bicara mengenai tahun 2013 sebagai tahun terpanas di panggung politik Indonesia. Setahun menjelang pemilihan presiden. Sepanjang hidup saya--semenjak sekolah dasar saya mengikuti berita politik Indonesia, mungkin ini adalah pertama kalinya saya merasa politik paling kotor yang pernah terjadi di Indonesia. Semua orang berebut kursi kekuasaan, blocking media demi menyetir opini masyarakat, lompat sana-sini mencari koalisi. You name it. Apa lagi yang belum dilakukan politisi itu?

Kali ini saya ragu untuk memilih. Ada ketakutan tersendiri kita nanti pilihan kita justru akan membuat kesalahan bagi negara ini. Namun, bila tidak memilih kita juga tidak bisa mengeluh karena negara tidak bisa melakukan apapun. 

Kegamangan saya, mungkin mewakili perasaan anak muda yang memiliki ketidak percayaan besar terhadap sistem pemerintahan yang sudah sakit begini. Politik semakin kotor, kehilangan sosok pemimpin yang mampu membuat kita bekerja sama antara negara dan rakyat. Dan dengan kepercayaan diri seperti apa anda yakin memiliki kemampuan dan kebaikan untuk menjadi pemimpin? 

Tanyakan pada orang-orang yang berlomba mencari capres 2014.