Sunday, August 29, 2010

Hei!

Hei, kita bertemu disini. Dengan sekaleng Milo dingin dan hentakan lagu-lagu lama. Oldies. Dalam keremangan malam--sedikit sentuhan temaram lampu. Tak kalah serunya bagaikan oase Starbuck di dalam rumah. Hanya kurang alunan musik jazz-nya. Tentu karena ketidakpunyaan koleksi lagu-lagu tersebut lebih-lebih karena kebutaan saya terhadap aliran musik itu.

Tak ada yang salah. Hanya suatu malam yang ingin ku lalui dengan kesendirian. Seolah terbungkus dalam kegelapan. Kenapa lagi sih? Entah, pikiran ruwet dan kecemasan yang berlebihan didalam otak ini. Aku tahu bahwa aku takut, aku lemah, aku marah, aku kalut, namun juga aku bahagia. Kesemuanya tercampur. Legit bagaikan coklat. Nyaman bagaikan coklat dingin dalam kemasan kaleng yang enaknya selangit. Kesemuanya menyelamatkan ku untuk terus bernafas agar bisa berpikir dengan jernih. Menenangkan hati dan perasaan. Mungkin aku tidak bisa memenangkan ronde perasaan kali ini. Bukan karena lelah untuk bertarung melainkan aku menerima saja bahwa mungkin memang saatnya untuk kalah. Karena lelah bertarung?

Ngok..Tidak kadang saya tidak ingin kalah. Tidak dironde manapun.

Thursday, August 26, 2010

Waktu Indonesia Bagian Galau

Ada satu status menarik yang tak sengaja saya baca di situs jejaring sosial. Kata-katanya seperti ini..
login ke friendster seperti naik mesin waktu ke masa lalu
Ya..ya..ya..
rasanya kalimat itu betul sekali. Tatkala membuka kembali deretan pesan, yang hampir terlupa namun disana aku menemukannya..
satu kenangan yang sangat kuat, sangat indah, sangat menyakitkan--satu kenangan yang begitu mendalam. Hingga air mata ini meleleh. Entah takjub karena eksistensi kenangan itu ataukah sekelumit perasaan sedih karena rasa yang tertinggal di dalamnya?
Aku seolah menaiki mesin waktu menuju masa lalu, lalu membuka kotak pandora ku sendiri..
Bodoh..