Wednesday, August 17, 2011

Seperti biasanya

Hampir sekarat
Nafas tercekat
Udara ku hilang
Bersama dengan pergi dirimu

Kau memukau
Seperti biasanya
Menggelegar bagai petir
Berkawan dengan hujan
Angkuh menerjang badai
Tanpa takut
Seperti dirimu yang biasanya

Hampir sekarat
Ku ikuti langkah mu
Namun jejakmu tak ku temukan
Kau hilang dalam semesta tak berujung ini
Tak ingin ku temukan
Seperti biasanya

Tuesday, August 16, 2011

Pernah


Pernah kecipratan air karena kendaraan lewat? Kalo kendaraannya itu truk gandeng gimana? 

Yah, kayak kena air bah dan basah kuyup! Iyalah bakal gitu, nyebrang di jalan gede pas hujan badai gini. 

Pernah opname di rumah sakit? Apalagi kalo kena jadi bagian korban epidemi hepatitis a yg jadi klb itu. Adanya tepar 6 hari sampe kurus kering. 

Pernah tidur cuma 2 jam aja karena insomnia? Mendadak aja gak bisa tidur karena mimpi buruk yg super nyebelin. 

Pernah tidur di candi? Semalem suntuk jalan-jalan buat simulasi kegiatan ospek jurusan. Terus habis itu tersesat karena salah belok yg bikin merinding disko. 
Pernah jaga rumah tapinya di teras depan? Teledor karena sering lupa bawa kunci rumah habis itu bersahabat baik dengan bangku putih dan sering ketiduran di sana. Menggembel.. 
Pernah harus naek turun tangga berkali-kali saat jadi single fighter ngurusin acara? 
Pernah kehilangan seseorang yg disayang untuk selamanya? 
Pernah nangis kayak kran air bocor? 
Pernah mengalami hari-hari berat, hingga saat paling buruk dlm hidup ini? Yes! Everybody does.. :)



Aku pernah dan semua orang pun pernah..

Saturday, June 25, 2011

Why I Love HIMYM

Setelah sekian lama tidak ada serial tv yang ku gandrungi akhirnya saya menetapkan diri jadi fans berat serial ini. How I Met Your Mother. Ceritanya dimulai di tahun 2030, Future Tedbercerita kepada 2 anaknya tentang bagaimana cerita Ted ketemu sama ibu mereka. Yang sampai di season 6 ini kita pun belum tahu siapa dia. Ini dia serunya. Pencarian ibu buat anak-anak mereka pada awalnya karena sahabat Ted, yaitu Lily dan Marshall setelah 9 tahun berpacaran akhirnya memutuskan untuk bertunangan. Saat itulah dunia Ted mulai terbalik. Ia mulai berpikir untuk melangkah menuju dunia yang "lebih dewasa" yaitu menemui future wife. Dari sini ia bertemu dengan Robin Scherbatsky sementara Barney Stinson si sahabat yang super player menyetaninya agar bersenang-senang dengan banyak perempuan daripada berpikir tenang menikah.

How I Met Your Mother bercerita tentang kehidupan kaum urban di New York. Persahabatan kental yang kocak, suportif dan tukang nyela. Seperti hal genk-genk persahabatan yang menemui berbagai permasalahan mengenai cinta, kerjaan, hingga nyari apartemen.

Saya suka banget serial ini, dan tidak henti-hentinya memutar ulang berbagai episode dari season 1 hingga season 6. Kenapa saya sangat suka sekali serial ini? Simpel, karena cerita persahabatan yang kocak dan Barney si gila yang membuat suasana tambah terbakar. Selain itu, ketika menonton cerita mereka seolah seorang sahabat mengatakan hal-hal yang saya butuhkan. Sangat mengena tentu saja, its awesome tv show that you never would regret watching it.

A legend..................wait for the words dary comin through-- Legendary TV show!

Monday, April 25, 2011

:)

when the life rolling into today
after the heavy storm
after the hard rain
after the darkness life

after my life seems so dark, like someone turn off the lamp
but only when everything is black out
there is a light
small, warm, bright
the light that never goes out

thank you

Tuesday, April 5, 2011

Waktu

Waktu berlalu..Ya. Semuanya berdetak, meski kadang kita tidak menyadarinya.
Bagaimana matahari terbit kemudian tenggelam.
Bagaimana hujan berganti pelangi lalu kabut menyelimuti.
Bagaimana hari ini berlalu menjadi hari yang lainnya.

Kenangan terbentuk. Kehidupan silih berganti; bahagia, sendu, galau dan ceria.
Kita harus berjalan ke depan siap atau tidak.
Berpisah; siap atau tidak.
Bertemu; siap atau tidak.


Tuesday, March 15, 2011

if time is all i have - James Blunt

"If Time Is All I Have"

When you wake up
Turn the radio on
And you'll hear this simple song

That I made up
That I made up for you

When you're driving
Turn the radio up
Cause I can't sing loud enough
Hard these days
To get my message through

If time is all I have
I'll waste it all on you

Each day I'll turn it back
It's what the broken-hearted do
I'm tired of talking to an empty space
Of silences keeping me awake

When you marry
And you look around
I'll be somewhere in that crowd
Torn up, that it isn't me

When you're older
The memories fade
But I know I'll still feel the same
For as long as I live

But if time is all I have
I'll waste it all on you

Each day I'll turn it back
It's what the broken-hearted do
I'm tired of talking to an empty space
Of silences keeping me awake

Won't you say my name, one time
Please just say my name

But if time is all I have
I'll waste it all on you
Each day I'll turn it back
It's what the broken-hearted do
I'm tired of talking to an empty space
Of silences keeping me awake

If time is all I have
I'll waste it all on you

Each day I'll turn it back
It's what the broken-hearted do
I'm tired of talking to an empty space
Of silences keeping me awake

Won't you say my name
When the song is over


Thursday, March 10, 2011

move along with mine

Kamu akan menemukan seseorang yang tidak akan pernah pergi ketika perayaan pesta berakhir hanya untuk sekedar membantu beres-beres piring, atau seseorang yang akan mengajakmu berbincang hal-hal remeh, dan mereka yang akan tinggal lebih lama dalam hidupmu untuk sekedar berbagi cerita.

Para sahabat yang telah lama tinggal dalam kehidupanku. Menemukan mereka yang setiap harinya berubah namun tetap sama. Menerima mereka dalam perjalanan kehidupan ini dalam ruang yang jauh lebih lebar dari siapapun.

8 tahun. Hanya sekedar angka. Sebagai penanda saja bahwa kami memang telah lama bertemu dan berteman. Kemarin kami hanyalah anak SMA nyebelin, hari ini kami adalah orang dewasa tanggung--ada yang udah mau nikah, ada yang anti-nikah, ada yang mau kerja, ada yang belum lulus kuliah, lalu esok hari kami adalah...? Siapa yang tahu masa depan. Seperti kami yang tidak pernah membayangkan 8 tahun akan bersahabat--mengarungi waktu bersama. Mungkin akan ku jawab, esok kami adalah individu yang berbeda dari hari ini namun kami terbentuk dari hari ini. Dan persahabatan kami akan terus berlanjut. Hingga nanti..


Friday, February 18, 2011

random thought

This is a cliche . A common thing to ask by someone who get into twenty-something, like me.

"Hidup ini sebetulnya ngapain sih?"

So, what exactly you want from this life? A very happy story or thee miserable plot? Or both?
It doesn't make any sense nowadays, if ask for it. Maybe it's too late. Or maybe it's time for asking that question? The question popping up in my mind, flashing like thunder, very quick to chewing my brain, and spinning over and over in my dream. Like something you just know the answer but it's hard to say.

Somehow, i can answer that question. But is it the best answer?

I can say, i want some happiness in my life. Having a great time with someone i love, having a best job in the world, having a tons money, taking a journey oversea. And other, and other, and other think like it seems so great. But is it truly great?

And now, like i have a lot thing to see over the world. Life is seems so enough for me. Like i don't wanna have better than this. It doesn't mean i'm asking for stop my life, right now. But...my goal seems so absurd. Now, i don't know again what's my next step for my life.

Sunday, February 13, 2011

So listen to the radio

Malam ini saya ketemuan dengan beberapa teman, asyik jalan-jalan menikmati Yogya yang ruwet dan macet--karena liburan panjang ini. Dalam perjalanan pulang balik, kami sempet ngobrol-ngobrol seru membahas ke-alay-an jaman dulu. Gara-gara inilah saya jadi mengenang salah satu item dari ke-alay-an kami--generasi yang lahir di akhir era 80-an, adalah radio.

Ketika saya menginjak usia belasan, yaitu pada sekitar tahun 99-an, saya mengenal radio sebagai alat paling keren. Saat itu, saya masih duduk di kelas 6 SD, kesukaan baca buku cerita Lima Sekawan, dan saban sore nongkrong chanel radio EMC yang menyiarkan lagu anak-anak dinyanyikan Chikita Meidy, Trio Kwek-Kwek, Maisy, hingga Ira Maya Sofa. Dari setia nongkrong dengan saluran radio saya mulai mengenal kegiatan ini. Cara berkomunikasi yang paling luar biasa dan pada saat bersamaan menjadi satu tren paling gaul se-jagat raya. Kirim salam di radio.


Waktu itu handphone masih belum banyak orang beli karena harganya selangit. Beda dengan sekarang yang kirim salam lewat sms atau twittter, jaman saya masih SMP kirim salam satu-satunya caranya dengan memakai telpon. Entah menggunakan telepon rumah sendiri, pinjam ke rumah tetangga, hingga niat pergi ke wartel. Makanya, mengirim salam lewat telepon ke kantor radio bisa dibilang jadi uji nyali tersendiri. Terutama rasa malu yang menjadi-jadi sehingga omongan kita jadi belibet sendiri.

Ini pengalaman saya waktu masih SMP dan mencoba mengirim salam lewat radio.
Saya ngeliati telepon sambil menarik nafas dalam-dalam, dihembuskan dengan terburu-buru. Jantung rasanya kayak mau meledak. Saya nervous setengah mati. Entah setan apa yang lewat kok mendadak saya menyambungkan telepon demi kirim salam buat kakak kelas super ganteng yang saya taksir.

Tut...tut...
Operator Radio: Ya, Radio Yasika selamat malam.
Saya: Eeee....eh....ehhh.....mau kirim salam mbak (suara kayak orang kumur-kumur)
Operator Radio: Halo? Halo? Apa mbak?
Saya: Uhukkk...uhukkk...(tangan dingin dan keringatan)
Saya mau kirim salam mbak..
Operator Radio: oh...ya silahkan, untuk siapa mbak?
Saya: untuk Deny K di tempat....
Operator Radio: dari siapa?
Saya: Dari Ayu
Operator Radio: Pesannya apa?
Saya: Salam aja...salam-salaman ya...(????????)

Langsung saya tutup begitu selesai bicara. Dan durasi pembicaraan bisa dipastikan kurang dari 1 menit karena saya ngomong super cepat saking groginya...
Dan ketika si penyiar menyampaikannya on air jadinya malah begini.
"Salam berikutnya yaitu untuk Deny K salam sayang dari Ayu"

Great! Banyolan salam itu berubah karena omongan kumur-kumur yang ditanggapi berbeda. Semalaman saya berdoa semoga gak ada yang satu orangpun temen saya atau orang di sekolah yang engeh akan salam sayang itu. Kalau enggak bisa mampus adek kelas berani naksir kakak kelas ganteng. Dan untungnya di Yogya ini ada puluhan orang bernama Ayu dan Deny serta ada sekitar belasan saluran radio. Dengan segala itung-itungan probabilitas. Saya selamat. No one notice that!

Guilty pleasure saya yang lain dengan radio adalah mendengarkan acara curhat pembaca. Lagi-lagi hal konyol lain yang pernah saya lakukan dengan teman-teman. Buat yang nggak familiar. Di radio ada acara yang disiarkan tiap jam 9 malam membacakan surat-surat yang isinya curhatan para pendengarnya. Naaaa...waktu saya masuk SMA kelas 1, saya dan kedua teman melakukan hal iseng. Mengirim e-mail ke acara tersebut dan bercerita soal cinta. Aku--tokoh yang curhat, anak kelas 1 yang terpesona dengan kakak kelas ganteng yang ikut ekskul baris-berbaris, dan hujan turun terus si kakak kelas dengan gentleman menemani si aku yang menunggu hujan. Dari situ percik-percik cinta muncul dan mereka jadian. Diakhir surat aku minta diputarkan lagu cinta dengan tema yang pas.

Romantis dan fiktif. Sumpah ya, waktu itu kita bertiga hanya iseng. Cerita tulisan pun memang mengambil figur kakak kelas yang betulan ada dengan nama yang sama, namun si aku itu cuma tokoh rekaan kami. Buat iseng. Ternyata keisengan kami pun membuat heboh. Nggak nyangka juga ternyata banyak juga cewek-cewek yang ngedengerin acara curhatan di radio. Karena besoknya temen-temen cewek si kakak kelas cowok dibombardir disuruh klarifikasi cerita "jadian" itu. Bahkan temen-temen sekelas ku pun ikutan menggosip. Wew ternyata...

Banyak sekali kekonyolan yang semua berhubungan dengan radio. Curhatan konyol, salam-salam gila untuk cowok yang ditaksir, ke-eksis-an genk cewek di sekolah. Semuanya pernah dilakukan lewat radio. Rasanya lucu banget kalo mengenang semua itu. Namun memang itulah kesempatan kami untuk konyol dan bertindak gila. Segala pemakluman bisa didapatkan kalo dilakukan oleh remaja. Remaja--muda, naif dan idiot. Hahahaha :D