Sunday, December 26, 2010

Old Track

Nuansa hujan dan suram mengingat sedikit pada masa lalu. Tidak menarik waktu terlalu jauh kok..hanya balik ke jaman SMA saja. Disana, saya--berambut cepak, sok rebel, bukan penurut, dan bukan siapa-siapa. Gejolak ingin eksis yang menggelegak bebarengan dengan era musik hingar-bingar jadilah saya menjadi pendengar aliran . Bikin kangen. Dan semua deretan lagu-lagu itu tentu saja selalu memiliki histori--paling banyak adalah mengenang cinta pertama yang nggak pernah bisa diraih itu lho :P

1. Dashboard Confessional - Vindicated
2. The Ataris - The Night The Lights Went Out in NYC
3. Funeral For A Friend - escape Artist Never Die
4. Yellowcard - Gift And Curses
5. Story of The Year - Anthem of Our Dying Day

Sunday, December 19, 2010

Easy Love

Mungkin pikiran sedang kemana-mana sehingga turut juga membawa perasaan bagaikan kapas-kapas yang melayang di udara. Semuanya jadi kemana-mana. Entah kenapa, seperti pemikiran atau ide selalu pop-up kapanpun. Disaat yang tepat maupun tidak.

Ini gara-gara Facebook dengan jejaring laba-labanya yang membuat kita selalu bikin ketemu orang-orang yang dikenal--seperti salah satunya cinta monyet pertama jaman SD. Hemmm..
Cerita cinta monyet pertama saja pertama kali muncul di SD deket rumah. SD kecil nan sempit dengan murid-murid yang sedikit. Di kelas 1 untuk pertama kalinya aku ketemu dia. My Clark Kent *nama disamarkan untuk kebaikan bersama...hihihhihiii

Ok emang sih dia gak se-cupu Clark Kent atau begitu aku bisa mengingat dia sebagai anak laki-laki berumur 7 tahun. Clark Kent ku tidak berkacamata, berambut kemerahan seperti jerami, kurus, putih banget, dan senyumnya yang bikin meleleh itu. Clark Kent pindahan dari kota paling ujung di pulau sebelah kiri. Tentunya kenyataan kalo dia bukan orang asli Jogja makin bikin Clark Kent menarik. Aku jadi fans diam-diam dari tahun ke tahun, naik kelas 1 ke kelas 2, dari kelas 2 naik kelas 3. Mulai dari beli buku tulis dengan gambar sampul yang sama. Sampai suka lirik-lirik dia waktu jam pelajaran. Sempet juga sih kami berdua dijadiin bahan ejekan di kelas. Tapi gak bertahan lama karena cewek dari SD sebelah yang juga tetangganya mendeklarasikan jadi pacar *jangan pikir berlebihan otak anak umur 9 tahun.

Sayangnya, Clark Kent ku harus kembali ke Planet Krypton. Naik kelas 4 dia nggak lagi menempati ruang kelas yang sama. Pindah sekolah dan kembali ke daerah asal. Waktu itu dia pergi dan ya udah...dahhhh daaahhhh bye-bye. Without saying goodbye or anything. Tapi namanya juga cinta monyet, ya udah--pergi ya pergi aja. Hahahaha...
Namun pernah suatu hari waktu lagi istirahat dan main di lapangan, aku dan sahabat dekat Clark Kent pernah ngobrol sedikit soal dia. Hanya pertanyaan kenapa dia pisah nggak bilang-bilang semua teman-teman sekelas. Dijawab karena buru-buru. Dan si sahabat bilang kalo Clark Kent sebenernya suka sama aku.
Wow...tidak menyangka--dan tidak percaya. Serius! Aku tidak percaya beneran waktu itu. Ku pikir juga dikerjain. Toh Clark Kent sudah pergi dan nggak bisa ditanyain juga. Siang itu aku tercenung. Pertama kalinya merasa sangat menyesal gara-gara orang yang kita suka. Sampai siang hari itu aja karena nggak lama aku kembali lagi biasa. Namanya juga anak-anak. It's easy love.

Dan aku bertambah besar, tahun ke tahun semakin dewasa. Clark Kent terlupa lalu diganti dengan tokoh-tokoh lain yang muncul dalam hidupku. Nggak keinget lagi soal dia. Cuma sebentar mengingat ketika Desember 2006 saat tsunami menerjang Planet Krypton-nya. Kepikiran juga gimana keadaanya, apalagi bencana cukup besar yang menelan banyak korban. Saat itu aku menulis di buku harian. Mengucap doa untuk dia dan planetnya. :)

Lalu 2009. Dunia keranjingan dengan facebook. Lalu band Gigi bikin lagu cinta tentang jejaring sosial yang mempertemukan cinta lama. Pertamanya, agak sinis menanggapinya karena aku adem ayem aja dengan facebook dan teman-teman dunia mayaku. Sampai akhirnya...Clark Kent come back to my life. Wohooo...

Saya menemukan Clark Kent add me as a friend. Menyapa dengan hangat. Wall-to-wall cukup seru dan meyakin, menyenangkan karena dia ingat aku tinggal dimana, keadaan Jogaj, dan dia makin menawan. Ketika menemukannya di Facebook rasanya pengen loncat-loncat gila. Meski hanya sebatas disana saja. Tetap, tidak ada yang berubah. Tidak ada cerita lanjutan hingga sekarang. Namanya juga cinta monyet. Ada banyak seandainya yang ku pikirkan tentang Clark Kent. Tapi semua itu sudah ku masukan ke dalam loker hatiku, menguncinya, lalu pergi meninggalkannya. Inilah masa sekarang ku. Kenyataan ku sekarang.

Bye-bye Clark Kent, you just can't be my Superman :)

Thursday, October 28, 2010

The scientist - Coldplay

Come up to meet you, Tell you I’m sorry, You don’t know how lovely you are
I had to find you, Tell you I need you, Tell you I set you apart
Tell me your secrets, And ask me your questions, Aww let’s go back to the start
Runnin’ in circles, Comin’ our tails, Heads on the science apart

Nobody said it was easy
It’s such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
Aww take me back to the start

I was just guessin’, At numbers and figures, Pullin’ the puzzles apart
Questions of science, Science and progress, Do not speak as loud as my heart
Tell me you love me, Come back to haunt me, Oh when I rush to the start
Runnin’ in circles, Chasin’ our tails, Comin’ back as we are

Nobody said it was easy
Aww It’s such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard
I’m goin’ back to the start

- untuk manusia petir..terima kasih :)

Sunday, October 17, 2010

Konversasi Hari Minggu

Minggu pagi, 17 Oktober 2010.
Mata masih penuh dengan lem blobok, sisa-sisa iler semalam, nyeri sariawan di tenggorokan yang entah kapan sembuhnya, rambut pun masih acak-acakan. Pagi di hari Minggu yang lain untuk bersantai dengan keluarga--kebetulan kakak perempuan pulang kampung. Kegiatan pagi dimulai dengan mengirim pesan elektronik ke sahabat yang besok mau dipendadaran. Atau begitu rencananya dalam minggu ini.

Cerita bergulir, canda tawa biasa. Saling mengejek juga sudah biasa. Begitulah berkawan dengannya kami bak sepasang kekasih tak saling mengasihi. Oppsss, biar tidak salah sangka lagi--saya dan partner in crime saya ini sama-sama perempuan. Bersahabat dengan spesimen dari jenis kelamin yang sama adalah hal yang terbaik dalam hidup saya.

Begitulah, hari Minggu pagi--dengan bau naga dari mulut yang menguar kami berbagi cerita. Pembelaan soal cerita cinta saya yang terdramatisir. Saya selalu bahagia dengan proses--bersamanya di dalam cerita kami. Entah happy ending atau tidak. Aku tidak lagi berharap. Tidak ada lagi yang digantungkan, tidak ada lagi drama, tidak ada lagi derai kisah dongeng. Saya mencoba menjadi realis yang menghadapi hari demi hari, setelah semuanya, belajar lagi bersentuhan dengan kenyataan, dan lebih mencintai lagi diri sendiri.

Hidup kadang tidaklah terlalu istimewa. Yang spesial hanyalah sinetron kejar tayang setiap malam. Aku, terkadang ingin se-istimewa itu seperti para aktor yang selalu mendapatkan kisah cerita sempurna penuh dengan kejutan.

Namun, perbincangan kami--saya dan sahabat via pesan elektronik, adalah drama yang kami lakoni. Biasa. Konversasi hari Minggu tentang kehidupan kami, friksi biasa, drama yang datar, dan Ayu Dipta Kirana yang sedang mencoba jadi seorang realis.

Selamat Hari Minggu!
:)

Saturday, September 4, 2010

Birthday Wishlist :p

Yeah, welcoming September cause my birthday will come soon!
I know, i know, still waiting for--exactly one months to be grow up into 22 years. Many secret wishes I spell. But, for this wishlist, i'm glad to share (and wish come true)..hahahaha..

Very first thing is Canon G11. My last camera had broken after 3 year i used it. Very sad cause that. Nah...hoping for next camera as my best friend, i really want this camera. Hohoho :D


And second thing....taa---daaaaaa...Electra Bicycle. A very chic yet fabulous yet vintage yet cool bike. I'm doing search for this bike and find new-kind of bike i want--beside MTB or folding. Get pretty with this cool stuff. Hahahah B)


Sunday, August 29, 2010

Hei!

Hei, kita bertemu disini. Dengan sekaleng Milo dingin dan hentakan lagu-lagu lama. Oldies. Dalam keremangan malam--sedikit sentuhan temaram lampu. Tak kalah serunya bagaikan oase Starbuck di dalam rumah. Hanya kurang alunan musik jazz-nya. Tentu karena ketidakpunyaan koleksi lagu-lagu tersebut lebih-lebih karena kebutaan saya terhadap aliran musik itu.

Tak ada yang salah. Hanya suatu malam yang ingin ku lalui dengan kesendirian. Seolah terbungkus dalam kegelapan. Kenapa lagi sih? Entah, pikiran ruwet dan kecemasan yang berlebihan didalam otak ini. Aku tahu bahwa aku takut, aku lemah, aku marah, aku kalut, namun juga aku bahagia. Kesemuanya tercampur. Legit bagaikan coklat. Nyaman bagaikan coklat dingin dalam kemasan kaleng yang enaknya selangit. Kesemuanya menyelamatkan ku untuk terus bernafas agar bisa berpikir dengan jernih. Menenangkan hati dan perasaan. Mungkin aku tidak bisa memenangkan ronde perasaan kali ini. Bukan karena lelah untuk bertarung melainkan aku menerima saja bahwa mungkin memang saatnya untuk kalah. Karena lelah bertarung?

Ngok..Tidak kadang saya tidak ingin kalah. Tidak dironde manapun.

Thursday, August 26, 2010

Waktu Indonesia Bagian Galau

Ada satu status menarik yang tak sengaja saya baca di situs jejaring sosial. Kata-katanya seperti ini..
login ke friendster seperti naik mesin waktu ke masa lalu
Ya..ya..ya..
rasanya kalimat itu betul sekali. Tatkala membuka kembali deretan pesan, yang hampir terlupa namun disana aku menemukannya..
satu kenangan yang sangat kuat, sangat indah, sangat menyakitkan--satu kenangan yang begitu mendalam. Hingga air mata ini meleleh. Entah takjub karena eksistensi kenangan itu ataukah sekelumit perasaan sedih karena rasa yang tertinggal di dalamnya?
Aku seolah menaiki mesin waktu menuju masa lalu, lalu membuka kotak pandora ku sendiri..
Bodoh..

Thursday, July 8, 2010

Glow by Frau

Hold me, you shall never ever see me
Blankets will not hesitate me
Flowers shant even wake

Kiss me, 'tis the last time you may see me
'Tis the last time light shall harm me
I shall cry myself to death

Funny, how you never showed your love to me
Lovely, oh the lights I can see
It's gleaming in my eyes like when you

Burned me, tear my skin off and leave me
'Tis the last time you may hold me
'Tis the last time I shall say good bye

Tuesday, July 6, 2010

Eclipse

Ahaaa...akhirnya nonton juga ni film setelah harus bergulat dengan puluhan orang lain--dan keki karena orang-orang yang bisa pesan tiket bioskop hanya dengan pesan lewat internet tanpa mau capek mengantre.

Lupakan perihal manajemen bioskop, karena semua rasa capek kayaknya terbayar dengan nonton film ketiga dari saga Twilight. Diramu oleh sutradara yang berbeda dengan film 'New Moon' sebelumnya, sehingga menghadirkan kualitas yang jauh lebih baik. Eclipse hadir dengan jalinan cerita yang lebih baik, setting yang lebih oke, wardrobe pemain yang lebih anak SMA, adegan fighting yang tidak berlebihan, spesial efek yang cukup memuaskan--dimana mata emas cemerlang sang vampir tidak se-mencolok sebelumnya, dan Edward Cullen yang jauh lebih ganteng dan keren dengan jumper atau sweater dibandingkan dengan jas dan kemeja. Tampaknya Eclipse mencoba kembali pada ramuan Twilight yang sukses, baik secara kualitas cerita dan komersil. Seri ini jauh lebih baik dibanding dengan New Moon namun masih kalah dengan Twilight. Setidaknya di seri ketiga ini menjadi pengobat dari shock setelah menonton film kedua yang super membosankan itu.

Banyak kritik, cercaan, dan keluhan mengenai proyek Twilight ini. Entah akting pemain yang biasa dan tidak berkembang, plot yang biasa dan gampang ditebak, namun kenyataan bahwa film ini mampu merajai Box Office di seluruh dunia--just face it! Kalau kamu fans berat Twilight, cuekin aja segala cercaan itu. Hahaha ;)




Saturday, June 26, 2010

Finally, I got my own time!


Sudah lama tidak menenggelamkan diri membaca buku setelah 3 bulan (sok) sibuk. Berkencan dengan buku itu asyik, nggak perlu membaca buku yang berat karena hidup ku agak cukup memberatkan akhir-akhir ini. Makanya beli juga ni buku komedi. Salah satu penulis cerita komedi, dan penulis favoritku karena gaya tulisannya yang mengalir, selalu bikin ketawa, namun caranya merangkai kata tiap kata sangat memikat. Cara menulisnya--walaupun ini sudah buku komedi hidupnya yang kelima tetap terangkai dengan baik.

Raditya Dika, penulis buku personal-essay-comedy menyentuh hari-hari ku jadi lebih sering tertawa. Di buku kelima yang berjudul "Marmut Merah Jambu" merangkum cerita kehidupan cinta yang gagal, cupu, bahagia, unrequited love, hingga happy story. Ceritanya cukup jujur dan mengena. Dan, banyak mendapatkan pencerahan dari membaca buku ini tentunya. Hehehehe...

Pencerahannya tidak serta merta bagaikan dapat petuah. Nggak donk. Hanya membuka sedikit wawasan dan yang pasti refreshing otak setelah beberapa waktu yan penuh dengan tekanan.
Just grab the book on the store, setidaknya dapatkan sedikit pencerahan untuk hari-hari suram anda..

Saturday, June 19, 2010

S.O.S

Biarkan hujan meluruhkan rasa itu, karena aku tak mampu..
biarkan hujan menyapu sakit itu, karena aku tak mampu..
biarkan saja hujan membawa langkah itu keluar, karena aku tak mampu mengiringnya..


Saturday, June 12, 2010

Pereng: Suatu Kehidupan Yang Lain

Sebetulnya sudah lama sekali ingin menuliskan cerita ini. Tapi gara-gara jadwal padat dan another journey waiting, harus ditunda dulu. Hanya sekedar tulisan simpel untuk kenang-kenang bahwa eksistensi suatu pengalaman yang priceless bisa didapatkan dari mana saja. Termasuk dari satu kegiatan yang pada awalnya begitu ku benci.

Aku benar-benar mengeluh di awal pertama kali harus memulai kegiatan ini. KKN--Kuliah Kerja Nyata, yang selalu ku pikir akan sangat merepotkan. Habiskan waktu 2 bulan untuk tinggal jauh dari peradaban. Namun 2 bulan itu nyata seperti suatu kehidupan yang lain. Waktu di Desa bagaikan berdetak sangat lambat. Aku merasa seperti berada di dunia lain. Tanpa teknologi canggih, jauh dari buku-buku ilmiah--apalagi skripsi, dan jauh dari tempat bernama rumah. Awalnya aku betul-betul homesick disana. Bertemu dengan mereka, yang tidak ku kenal sebelumnya. Yang tidak pernah ku sangka adalah bersama mereka benar-benar tanpa masalah. Padahal dari awal sejak berangkat aku selalu menyiap mental dan cadangan mood kalo sewaktu-waktu bakalan ada orang yang reseh. Thanks God, for put me in there with all that stupid guys!
Meski aku tidak dapat meluruh bersama namun mereka jadi yang terbaik untuk didapatkan. Saya masih ingat ketika akhirnya harus keluar dari sana diiringi dengan tangisan perpisahan. Sedih namun dunia tetap berjalan. Aku kembali pada realita.

Pereng bagaikan satu kehidupan lain. Seperti mimpi yang membuat kita ingin lagi bertemu dan terbuai olehnya. Terbungkus oleh dimensi waktu yang berbeda. Dimana aku banyak belajar pemahaman dengan sudut pandang yang berlainan sisi. Waktu tidak bergerak, seolah melambat, dan aku menikmatinya. Bahkan sempat terbawa manisnya waktunya. Seolah lupa.

Aku tidak menyukai suatu awal dari perjumpaan, tidak pula menyukai akhir dari perjumpaan. Yang ku sukai adalah waktu diantara keduanya--dimana aku berproses didalam sana.

Sunday, April 25, 2010

ARGHH!!!!!!!!!!

kenapa selalu saja, aku tidak memiliki pilihan seperti dia yang selalu memiliki pilihan..

Monday, March 8, 2010

Fairy Tale

Saya lagi mood buat ngomongin soal cinta-cintaan nih. Mungkin suasana belakangan ini sangat mendukung ya? Ada ceria bahagia juga yang terjadi di lingkungan sekitar yang memungkin untuk menyulut mood merah jambu begini. Kabar bahagia datang dari salah seorang saudara saya yang akhirnya menikah juga. Setelah 25 tahun menunggu akhirnya happy ending juga. Congrats.

Berita ini tentu jadi topik panas yang dibicarakan di keluarga. Maklumlah semua orang memang sudah sejak lama mengikuti sepak terjangnya. Butuh waktu yang sangat lama sekali untuk memenangkan ronde yang berat ini. Ada sekelumit rasa damai yang ku rasakan ketika mendengar kabar gembira ini, bahwa fairy tale dan jalan jodoh mungkin betul-betul ada. Bahwa penantian 2 orang itu mungkin betulan bisa terwujud. Cinta mungkin harus menunggu lama sampai 25 tahun untuk menemukan tempatnya berpulang. Ohhh so sweet.

Rasanya tidak percaya juga bagaimana permainan situasi dan takdir yang terjadi, yang ku bayangkan pasti sudah banyak tangis air mata--bahagia dan sedih bercampur aduk dalam waktu yang sangat panjang. Dan mendapatkan akhir yang bahagia tentu tidak semua orang dapat mengalaminya. Tidak semua orang bisa bertahan dalam waktu yang lama itu. Tidak semua orang dapat memilih satu kegilaan besar untuk menunggu selama seperempat abad itu. Waktu itu tidak lagi 500 hari. Sebuah perjalanan panjang untuk sebuah cinta. Dan kenyataan bahwa mungkin jodoh itu tidak akan bisa lari kemana rasanya tepat banget.

Well, jujur saja, cerita ini membuatku senang sekaligus terpaku. Seandainya aku bisa memiliki perasaan sedalam itu. Rasanya ya senang namun juga takut. Mungkin dia adalah seseorang yang sudah kehilangan rasa takut untuk terus mencoba. Apapun itu akhirnya yang dinanti akhirnya kembali.

Hahaha :D

Sunday, March 7, 2010

(500) Days of Summer: Revolution of Love Story Movie


Jika membahas film ini sekarang mungkin rasanya telat banget karena ini adalah film keluaran 2009. Namun, sebagai salah satu film terbaik yang ku tonton 2009, film ini cukup berkesan buat. (500) Days of Summer keberadaannya sudah lama ku dengar dari kakakku yang di facebook nya selalu 'mendewakan' ini film. Dan dari beberapa temen-temen ku yang cerita tentang film ini akhirnya kesampaian juga nonton.

(500) Days for Summer adalah sebuah film yang bercerita tentang sebuah cinta. Dari awal narasi udah dibilang, ini bukan film cinta melainkan film tentang cinta. Film yang tidak klise dengan ending yang sungguh membuat siapapun orang yang nonton akan langsung tertohok. Bisa dibilang ini adalah posmodern film drama komedi cinta. Sebuah revolusi cerita relialitis yang akan dialami orang-orang. Ceritanya tentang seorang Tom Hansen yang jatuh cinta pada Summer Finn yang tidak cinta sama dia. Sesederhana itu.

Rasanya wajar bahwa ada seorang Tom yang begitu 'nggerus' dalam percintaan. 500 hari adalah waktu yang panjang buat dia untuk mencintai seorang wanita macam Summer, yang selalu tau apa yang dia mau dan bertindak sesuai apa yang dirasa buat dia pas.
Akhir yang grantes yang jika menohok buatku.

Betapa ratusan hari yang dilalui bersama, bahkan dengan segala macam kesukaan yang sama pula tidak berarti bahwa mereka berdua adalah soulmate. Dan mungkin, bertemu dengan orang yang kita cintai sekarang tidak menunjukkan bahwa kita berdua adalah pasangan jiwa. Karena pilihan itu selalu ada. Karena jalan untuk ditemukan dan menemukan pasangan jiwa itu selalu penuh misteri. Sering kali saya merasa adalah seorang Tom yang sedang mengalami tahapan panjang untuk kembali hidup setelah menjadi seorang zombie. Flashing back all the memories and try to find why things are went wrong. Mungkin, aku sedang terjebak dalam kenangan lama dan panjang mengenai apa yang salah selama ini. Aku mencari-cari terus. Butuh waktu lama lebih 500 hari buatku. Dan hari-hari yang panjang itu masih berlanjut. Betapa enaknya tenggelam dalam masa lalu karena di sana aku melihat bahwa kami tertawa bahagia. Sementara sekarang dia tertawa dan aku tidak tahu apakah tawa ku ini sudah betul-betul tulus atau belum.

Never mind. Bitter sweet life always coming for everyone. Semoganya pasti akan bisa dilewati dengan baik. Fight for something. Fight for the happiness.

Sunday, February 21, 2010

Bad Story

Beberapa hari belakangan ini ada kejadian heboh di lingkungan sekitarku. Sebetulnya aku pengen menceritakan kisah yang menyenangkan--at least some happy ending story. Tapi sayangnya bukan. Kejadian heboh ini berasal dari salah seorang temen maen saya waktu kecil yang menculik keponakannya sendiri demi uang 10 juta. Berita itu sempat heboh dimana-mana dari koran lokal hingga tv nasional pun turut meliput kejadian tersebut sehingga mau tidak mau ceritanya heboh dan tersebar hingga kemana-mana. Jejaring sosial pun jadi tempat tercepat untuk saling bertukar informasi.

Sedih juga rasanya mendengar berita itu. Awalnya saya kepengen nggak percaya tapi kok penasaran dan akhirnya memang fakta yang berbicara. Bukan cerita yang mengenakkan apalagi datang dari seseorang yang kita kenal dengan baik. Sebagai teman sejak kecil dan juga pernah tetanggaan selama bertahun-tahun tentu saja saya mengenal seluruh keluarganya dan historisnya. Bisa dibilang teman baik semenjak kecil.

Rasanya saya pengen tanya padanya, 'apa yang ada dipikiranmu hingga melakukan itu?' bukan dengan nada memojokkan tetapi sekedar pertanyaan murni hanya ingin tahu. Bukankah sungguh menyakitkan rasanya apabila kita melukai perasaan keluarga kita sendiri. Mungkin hidup yang dia pilih begitu berat rasanya untuk dijalani hingga memutuskan mengambil jalan pintas yang mudah kelihatannya. Saya nggak tau, karena bukan jadi seorang teman yang baik bagi dia untuk menyandarkan masalah. Hidup terasa sangat berat untuk seorang perempuan berusia 21 tahun dengan seorang anak tanpa suami? Tentu saja. Mungkin pula tekanan keluarga dan tetek bengek lain yang hanya dia sendiri yang tahu.

Well, mate. Be strong. Don't doing that stupidity again.
Kesempatan kedua akan selalu diberikan Tuhan kepada makhlukNya yang bertobat.
Saya selalu percaya ada kesempatan kedua untuk segalanya.

Wednesday, February 17, 2010

Pop Up!

Waktu dulu jaman SMP, setelah murtad dari ekskul badminton kemudian saya berpindah aliran menuju ekstrakulikuler teater. Dari olahraga jasmani menuju olah raga dan jiwa. Ekstrakulikuler teater sendiri, awalnya bentukan dari mas-mas KKN-PPL di sekolah saya saat kelas 1 smp. Dipimpin kakak yang paling yahud sekelompok KKN-PPL itu sebutlah namanya yang tidak yahud itu mas Jonet. Dia ini otak dari kegiatan teater di SMP saya hingga berhasil menyelenggarakan satu buah pertunjukan puisi. Cuma satu aja, soalnya selepas KKN-PPL selesai, otomatis bubar jugalah kegiatan yang tidak resmi itu.

Namun, selama beberapa saat saya suka sekali dengan kegiatan itu. Mungkin, ada sedikit bakat alam dimana saya suka sekali menyelami berbagai macam emosi. Dan kegiatan seni tidak melulu hanya deklamasi namun upaya sebuah pengenalan karakter dan membidani ragam macam olah jiwa. Ok, kayaknya terlalu berlebihan karena saya hanya sebentar berkecimpung di dunia teater itu. Akan tetapi pengalaman itu cukup mengena di hati.
Oleh mas Jonet, saya dan beberapa teman dekat yang tertarik nyebur di teater, diajari berbagai macam teknik. Mulai dari pernafasa, penyelaman lakon, dan artikulasi suara. Salah satu pelajarannya adalah meningkatakan daya konsentrasi dalam teknik pernafasan. Kita diajari seperti bermeditasi, mengambang dalam kesunyian namun harus berkonsentrasi dengan baik agar tidak gampang pecah. Disela-sela 'meditasi' kadang mas-mas itu tadi kadang mencoba memusatkan konsentrasi dengan bercerita. Bahkan ada satu orang yang namanya paijo malahan menyuruh kita berlatih di rumah dalam bentuk perenungan.
"Bayangkan saja, ketika kalian berbaring saat hendak tidur di malam hari, sembari menatap langit-langit kamar yang gelap. Perlahan-lahan kalian akan teringat kembali perjalanan hidup kalian. Bahkan tak jarang kalian akan menangis. Pada saat itulah diri kalian akan menjadi sangat rapuh dan kecil dalam kegelapan."
Wow, kata-kata yang hebat sekali. Namun ketika ku praktekan yang ada hanya dalam waktu 5 menit saja saya sudah terlelap. Tidur nyenyak. Tidak pernah satu kalipun berhasil. Ya iyalah, memang perjalanan hidup macam apa yang sudah dialami oleh anak umur 13 tahun? PR Matematika, ujian naik kelas, nggak mau temenan sama si B, naksir si D. Paling banter kalo inget masa lalu adalah mendapat nilai bagus ketika lulus SD.
Ketika itu saya tidak pernah mengerti omongan mas-mas itu deh. Pertobatan macam itu ku rasa tidak akan dialami oleh anak kelas 1 SMP. Hehehe..
Tapi, itu satu fase yang menarik dalam hidupku dan aku teringat saat-saat itu sekarang, ketika aku berumur 21 tahun, tengah memandang langit-langit rumahku dalam kegelapan karena listrik mati. Perkataan itu baru ku pikirkan sekarang. Dan salah satu scene masa lalu tiba-tiba melesat keluar--pop up, dalam kepala ku. Muncul tiba-tiba hingga membuatku tersenyum. Saat inilah, mungkin adalah waktu dimana sudah waktunya saya banyak melamunkan masa depan dan masa lalu secara bersamaan. Membayangkan banyak hal yang sudah terjadi di belakang dan belum terjadi keesokan harinya. Perasaanku begitu random. Melompat-lompat karena terkadang senang, bahagia, sedih oleh kenangan-kenangan juga pemikiran yang membelit otak.
Hanya sebentar saja saya ikut teater. Sedikit pula pengalaman untuk pentas. Di SMA pernah sebentar ikut namun karena ketidak cocokan jadwal membuat saya tidak bisa bergabung lebih lama. Sampai sekarang saya masih suka drama, teater, dan sedikit seni. Hanya penikmat, bukan kritikus, pemain, apalagi pemikir di dalamnya. Namun saya masih memainkan drama hidup saya--tidak sedramatis sinetron, hanya sebiasa drama hidup yang lainnya.

Tuesday, February 9, 2010

Stagnan

Bekerja?
Apakah ini rasanya?

Mungkin hanya sedikit yang baru terasa, namun rasanya sudah mengumpul di kepala.
Bukan perasaan memuakkan sebetulnya, akan tetapi rasa yang sulit.
Sulit untuk diuraikan karena ujung-ujung benang yang saling tarik-menarik.
Aku juga tidak punya keberanian.
Selesai satu hal, tambah satu hal lain.

Lalu, rumah bagaimana kabarmu?
Hal yang selalu membuatku merasa sangat bersalah.
Semuanya tidak masalah tetapi tidak untuk yang satu ini.

Hah. Rasanya tidak bisa berpikir. Ingin mengambang tapi tetap saja terpancing.
Tapi aku takut..
tidak lagi peduli,
tidak lagi berpikir netral,
tidak lagi bersikap sabar
tidak lagi nyaman

Kecil sekali..sangat kecil..hal sepele..

Fight!

Saturday, January 2, 2010

Rewind 09

Tahun Baru. Woaaaa...rasa-rasanya aku tidak turut dalam euforia pergantian tahun baru ini. Malam tahun baru memilih di rumah sementara teman-teman kampus asyik nongkrong di perpus kampus sampe pagi. Dan kemudian sukes tidur jam 10 malam pada tanggal 31 Desember 2009. Tidak nge-tweet ataupun update status di facebook soal tahun baru. Nggak selera ikutan euforia kali ini. Yang terjadi biar terjadi...cuek, yang di depan mata--seabrek tugas membuatku mati rasa. Mungkin aku kehilangan aroma bersenang-senangku. :)

2009 kemarin, apa saja yang udah dilakukan ya?
1. Ikutan Green Map Mandala Borobudur yang bikin kenal sama banyak orang baru. Senang berkenalan dengan relasi baru. Bahkan sampai membuatku pergi ke Malang untuk pertama kalinya.
2. Sertifikasi Selam A1 di Karimun Jawa dan membuatku sampai ke Kepulauan Seribu dalam rangka ultah Metro TV.
3. Kerja musim panas, skoring BCB sama dinas pariwisata Jogja. Dan beberapa kerjaan yang menghasilkan, hehehehe :)
4. Hal-hal tentang hidup, cerita cinta, dan pendewasaan. Aku sangat menikmati perjalanan hingga sampai ke sini.

Semuanya belajar untuk mejadi dewasa dari hari ke hari.
Lalu resolusi di 2010?

H A P P I N E S S
:)