Sunday, September 27, 2009

First is..

First love is foolish. Tidak banyak yang derita yang dirasa hanya kekonyolan khas orang-orang yang belum mengerti bagaimana rasanya berpikir mengenai dua kepala. Perasaan yang sungguh sangat egois, apalagi buat orang-orang yang cenderung memilih untuk autis dengan perasaannya sendiri.

Lepas dari kekonyolan itu, beberapa tahun yang lalu, ruang dan waktu saling menemukan kembali. Aku hanya bisa menertawai dalam lolongan tawa yang panjang sekali. Sungguh rasanya begitu memalukan namun sekaligus menyunggingkan senyum.

Yap, first love is history, now.

Tuesday, September 22, 2009

Minyak Tawon

Suatu hari, waktu buka bareng anak-anak green map--yang kebetulan banget waktu itu cewek semua yang dateng, banyak hal yang kita obrolin. Ide-ide bermunculan, mengenai peta transportasi kota, sepeda hingga hal-hal remeh semacam kopyor dan kuliner-kuliner enak yang pernah dicicipi. Khas obrolan cewek yang bisa ngalor-ngidul kemana-mana.

Topik utama yang paling penting dibahas waktu itu adalah mengenai perekrutan orang-orang yang bersedia ikutan di Green Map. Soalnya memang krisis anggota. Bayangkan aja orang-orang datang dan pergi gitu aja. Namanya juga volunteer :p
Buka lowongan relawan selain juga butuh orang yang bisa disain, baca peta, survey, kerja lapangan. Kasarnya, butuh relawan yang serba bisa. Lalu tercetulah istilah balsem dari seorang kawan. Balsem ibaratnya obat yang digunakan diluar tubuh atau di kulit luar saja yang kadang digunakan untuk apa saja. Mau itu sakit gatal, masuk angin, dsb. Jadi, balsem bisa jadi orang-orang yang bisa apa saja namun hanya di kulit luar saja alias separo-paro bukannya pro.

Aku ini balsem. Yeah. Sayangnya iya, aku orang amatir yang bisanya cuma separo-paro. Nulis--bisa sedikit-sedikit, motret--bisa sedikit-sedikit, operasi komputer--tergantung program apa. Kalo dalam hidupku yang enggak mengenal balsem, maka aku menamakan diri dengan Minyak Tawon kalo begitu. Akulah minyak tawon yang cuma bisa hanya sekedar itu..

Sounds pathetic? Or I should proud to myself?

Tercetus begitu karena aku merasa sama sekali tidak puas dengan diriku sendiri. Aku tahu aku bisa namun aku memilih jalan yang jauh lebih mudah. Menuruti ego. Aku pengen lebih, lebih, dan lebih namun kenyataan yang ada selama ini bahwa aku bukan orang yang ambisius. Sial yang kedua.

Lantas gimana donk?

Monday, September 21, 2009

Lebaran Hari Kedua

Puasa telah lewat, dan suasana lebaran ada dimana-mana. Happy Ied! Rasanya menyenangkan berkumpul dengan keluarga--terutama ketika rumah yang sepi mendadak ramai kembali seperti beberapa tahun yang lalu. Lebaran memulangkan keluarga kembali ke rumah yang sebenarnya yang hangat.
Mencoba kembali mencari serpihan berkah yang dulu pernah didapat namun terlupakan. Aku malu padaMu tapi masih tetap meminta lagi dan lagi.twitter, 18 September 2009

Lagi-lagi banyak umbar janji dan omong kosong. Akan tetapi aku masih akan terus percaya aku bisa berubah menjadi lebih baik. Amien
:)