Sunday, January 6, 2013

Menyeret Tubuh

Fraktura Metatarsal V.
Atau nama keren untuk patah tulang telapak kaki kanan, tepat dibagian ruas kelingking. Akibatnya, kaki saya harus digips hingga betis. Kesulitan untuk berjalan dengan kaki normal yang membuat saya selama sebulan ke depan bergantung sekali dengan krek sebagai alat bantu jalan. Crutches dalam bahasa inggrisnya.

Ini adalah momen awal tahun yang tidak pernah saya harapkan terjadi. Setidaknya, tidak tepat waktu dengan keinginan saya berkejaran ingin segera menuntaskan studi. Saya jadi bergerak sangat lambat dan melelahkan. Pengalaman ini, bisa dipetik hikmahnya untuk jangan lupa memakai kacamata ketika berjalan dan selalu berhati-hati. Kata seorang teman, ini saatnya saya belajar lembut.

Minggu pertama dengan gips dan krek saya habiskan dengan beradaptasi. Mulai dengan badan yang pegal dan kerepotan lainnya: gips harus tetap kering, nggak boleh jalan menapak, dan otot yang makin kencang dan tegang. Ada satu hari yang saya lalui dengan kelelahan luar biasa akibat memaksakan diri untuk berjalan seperti kehidupan normal saya. Belum lagi rasa iri dan tidak enak hati terhadap orang yang dapat berjalan dengan normal namun harus ikut ribet dengan saya.

Saya turut bersimpati kepada kaum difabel yang bertahun-tahun menghabiskan waktunya dengan kekurangan. Mereka cacat permanen sementara saya hanya sebulan saja sudah mengeluh tiap menit. Ini cara Tuhan untuk mengingatkan betapa beruntung hidup yang saya jalani hingga saat ini. Jangan lupa untuk terus bersyukur, sembahyang, dan mengingat Tuhan pada tiap nafas yang dihembuskan. 

Bismillah

No comments: